


International Journal of Corpus Linguistics 6(1): 97-133. ‘The lesser man’: Observations on the role of women in modern English Writing dalam Jan Arts dan Willem Meijs (Peny.). Lawson, Ed.) Basington, Hamps: Macmillan. On the F Word: A Corpus-Based Analysis of the Media Representation of Feminism in British and German Press Discourse, 1990 - 2009 in Discourse & Society.

Lexical Analysis: Norms and Exploitations. Prediction with SHALL and WILL: a diachronic perspective dalam Renouf, A. Oxford: Oxford University Press.įacchinetti, R. Research Methods in Applied Linguistics: Quantitative, Qualitative, and Mixed Methodologies. Meaning in Language: An Introduction to Semantics and Pragmatics. Edinburg: Edinburg University Press.Ĭruse, Alan. (Peny.) Language and Gender: Interdiciplinary Perspectives. Rethinking Language and Gender Studies: Some Issues for the 1990s. Longman Grammar of Spoken and Written English. Edinburg: Edinburg University Press.īaker, P., 2005. Will Ms ever be as frequent as Mr? A corpus-based comparison of gendered terms across four diacronic corpora of British English. Oxford: Oxford University Press.īaker, P. Sketching Muslims: A Corpus Driven Analysis of Representations around the Word ‘Muslim’ in the British Press 1998 – 2009. Selain itu, jika dilihat berdasarkan prosodi semantisnya, kata mojang cenderung dimaknai positif, istri dan pamajikan negatif, dan awéwé netral.īaker, P. Berdasarkan kolokat siginifkan yang dikategorikan menurut preferensi semantisnya, terdapat kecenderungan yang menunjukkan bahwa masing-masing kata tersebut dikaitkan dengan topik-topik tertentu. Kata yang paling sering digunakan adalah pamajikan, sedangkan yang paling sedikit digunakan adalah awéwé. Hasil analisis menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan kata-kata bermakna perempuan beragam. Metode yang digunakan adalah rancangan metode gabungan (mixed methods design), artinya penelitian ini menggunakan data statistik yang diperoleh dari analisis korpus, lalu diinterpretasikan lebih lanjut dengan menggunakan pertimbangan kualitatif. Tujuannya adalah mengidentifikasi distribusi frekuensi penggunaan lima kosakata bermakna perempuan, mengidentifikasi kolokat signifikan berdasarkan frekuensi dan MI score, dan membuat profil semantis untuk setiap kata bermakna perempuan berdasarkan analisis preferensi semantis dan medan makna menurut USAS. Makalah ini membahas kolokasi dan makna dari lima kata (awéwé, istri, mojang, pamajikan, dan wanoja) dalam bahasa Sunda yang bermakna perempuan dari majalah Manglè yang terbit di tahun 2012-2013 melalui pendekatan linguistik korpus.
